Rabu, 12 Mei 2021

Kembali Menciptakan Kebiasaan Baik

Ramadhan bulan melatih diri dalam segala bentuk aktivitas: melatih diri berbuat baik maupun meminimalisir berbuat buruk. Saya, selama bulan Ramadhan ini, berusaha mengembalikan dan menciptakan kembali, rutinitas tahun lalu yang sempat tertata dengan baik, rutinitas membaca alquran 5 Juz dalam sehari, kecuali Jum'at, 30 Juz dalam sepekan. 

Rutinitas itu sebenarnya telah saya tanam semenjak menceburkan diri menghafal alquran. Namun rutinitas itu kembali kacau setelah saya boyong dari pesantren khusus menghafal alquran. Setidaknya, atau biasanya, saya di pesantren, kala itu, mewajibkan diri setiap hari rutin membaca alquran kurang lebih atau lebih dari 8 Juz. Itu karena kewajiban saya sebagai santri.

Pasalnya mewajibkan diri, dengan tekanan aturan pesantren, tidak membuat saya konsisten terhadap kebiasaan membaca quran setelah keluar dari pesantren. Ini berarti, dalam hal membaca alquran, saya gagal menjadi generasi yang gemar membaca alquran. 

Nah, bulan Ramadhan adalah miniatur memperbaiki diri dan mengembalikan diri berlatih menciptakan sesuatu yang dulu atau akan kita lakukan sebelas bulan ke depan untuk tetap mengamalkan nilai-nilai kebaikan yang pernah kita kerjakan selama bulan Ramadhan. 

Jika Anda orang yang gemar membaca buku, misalnya, selama Ramadhan, maka di luar Ramadhan Anda dapat mempertahankan atau meningkatkan bacaan buku Anda. Jika Anda orang yang gemar bersedekah, di bulan Ramadhan, maka di luar bulan Ramadhan Anda dapat mempertahankan atau meningkatkan sedekah Anda, sebagaimana kebiasaan  Anda membaca buku, sebagai bukti bahwa Anda telah berhasil membiasakan, mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di luar bulan Ramadhan. Dengan kata lain, Ramadhan-kan di luar bulan Ramadhan. 

Kini sampai pada momen di mana kita bersenang-senang--setelah 30 hari menjalani karantina diri dan melatih ke-diri-an kita sebagai manusia. Tepat pada 1 Syawal 1442 kita merayakan kemenangan melawan diri sendiri, sebab, pertarungan paling dahsyat adalah pertarungan melawan diri sendiri, bukan yang lain. 

Oya, jika Anda pembaca setia blog saya ini. Jika ada kata paling pas dan pantas saya tulis di akhir penutup, tidak lain dan tidak bukan, adalah permintaan maaf saya selaku manusia yang penuh kekurangan. Akhir kalam, Selamat Menunaikan Ibadah Lebaran.[]
***
Baca selanjutnya:

0 Komentar:

 
;